Kabupaten Kubu raya memiliki luas wilayah 6.958,22 KM². Dengan luas daerah dan sumber daya melimpah ini membuat kubu raya menjadi salah satu kabupaten yang sangat berkembang pesat.
Salah satu potensi yang dimiliki Kubu raya adalah potensi dalam bidang peternakan. Dengan luas tempat yang mencukupi banyak masayarakat yang memanfaatkan lahan mereka untuk beternak hewan seperti ayam, kambing dan sapi . Tapi yang paling sering kita temukan di daerah ini adalah peternakan sapi salah satunya terletak dijalan penghubung antara trans Kalimantan dan daerah parit mayor.
Learn more »
Kabupaten Kubu raya memiliki luas wilayah 6.958,22 KM². Dengan luas daerah dan sumber daya melimpah ini membuat kubu raya menjadi salah satu kabupaten yang sangat berkembang pesat.
Salah satu potensi yang dimiliki Kubu raya adalah potensi dalam bidang peternakan. Dengan luas tempat yang mencukupi banyak masayarakat yang memanfaatkan lahan mereka untuk beternak hewan seperti ayam, kambing dan sapi . Tapi yang paling sering kita temukan di daerah ini adalah peternakan sapi salah satunya terletak dijalan penghubung antara trans Kalimantan dan daerah parit mayor.
Learn more »
Dengan cakupan daerah yang sangat luas. Kubu Raya secara tidak langsung akan memiliki banyak sekali lahan yang siap untuk di eksplorasi oleh pemerintah. Pembangunan sarana saat ini semakin memudahkan pengolahan sumber daya alam yang dimiliki. Salah satu sumber daya yang dimiliki oleh Kubu Raya Adalah Potensi Pertanian yang dirasa sangat maju saat ini.
Jika kita pergi mengeilingi daerah kubu raya, disepanjang perjalanan akan sering melalui hamparan swah-sawah yang luas dan indah. Hal ini memandakan bahwa kubu raya telah menjadi salah satu daerah penyedia beras terbesar di Kalimantan barat bahkan saat ini telah menjadi yang terbaik.
Diharapkan kedepannya potensi pertanian di kubu raya ini dapat terus berkembang dan selalu mendapat tempat di hati masyarakat Kalimantan Barat.
Learn more »
Kubu Raya merupakan sebuah kabupaten yang berbatasan langsung dengan kota Pontianak . Sama halnya dengan daerah lainnya, kuburaya pun memiliki potensi pengembangan perikanan budidaya utamanya air tawar disamping potensi perikanan budidaya laut dan potensi perikanan budidaya air payaunya.
Sungai kapuas yang melewati kabupaten kubu raya ini menyimpan potensi pengembangan budidaya ikan perairan tawar. Sepanjang sungai kapuas di daerah kuburaya saat ini telah berkembang banyak kelompok pembudidaya yang membudidayakan ikan nila dan ikan mas menggunakan media karamba jaring apung dan karamba jaring tancap. Komoditas yang sering dikembangkan disini adalah ikan mas, ikan nila, ikan patin, ikan gurame, ikan lele, jelawat dan tomang.
Learn more »
Siapa sangka kulit jagung yang biasanya dibuang masyarakat begitu saja, namun di tangan Rena, 25, kulit-kulit jagung tersebut diolah menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Perempuan asal Rasau Jaya ini mengubah kulit jagung menjadi kembang atau bunga hias.
Kerajinan tangan ini bermula saat dirinya diikutsertakan dalam kegiatan pelatihan yang diselenggarakan PKK Desa Rasau Jaya Umum. Rena kemudian berinisiatif untuk mencoba mengembangkan kerajinan bunga hias yang terbuat dari bahan dasar kulit jagung dan akar keladi air. Apalagi bahan dasarnya cukup mudah ditemukan di Desa Rasau Jaya Umum, Kecamatan Rasau Jaya.
Kerajinan rumah tangga yang dikembangkan Rena sejak beberapa bulan lalu telah menghasilkan beberapa pot bunga dengan berbagai jenis menyerupai bunga dengan tampilan berbagai variasi warna. “Saya baru saja menyelesaikan 7 pot bunga, tapi belum sempurna semuanya, masih perlu perbaikan lagi,” kata Rena pada Rakyat Kalbar ditemui kemarin.
Selain itu, hobi membuat bunga, satu hal yang membuat Rena tertarik adalah pemanfaatan limbah kulit jagung untuk dibuat menjadi hiasan bunga. “Biasanya dari plastik, kartun. Namun ini dari kulit jagung, jadi tertarik juga,” ungkapnya.
Dikatakannya sebagian besar bahan yang digunakan menggunakan bahan kulit jagung dan akar keladi air serta melalui beberapa proses pengerjaan. “Pertama kita kumpulkan sisa kulit jagung kering yang sudah dipanen, kemudian kita cuci dan diberi pewarna, selanjutnya kita keringkan lagi,” ujar Rena.
Setelah itu, lanjutnya, proses diteruskan dengan membuat pola bunga yang diinginkan. Kemudian dirangkai menjadi sebuah bunga utuh. “Terkadang saya mencontoh hiasan bunga dari buku yang disiapkan suami saya. Untuk bahan-bahan penunjangnya pun adalah kawat, lem, dan pewarna, serta pot bunga yang kita anyam dari akar keladi air,” ungkapnya.
Ia sendiri dalam mengerjakan kerajinan tangan tersebut memerlukan waktu tak kurang dari satu minggu. “Biasanya untuk satu pot jadi kurang lebih lima hari, tergantung jenis bunga yang ingin kita buat. Hanya sedikit sulit untuk melenturkan daun bunga yang membutuhkan alat khusus,” tuturnya.
Dirinya pun mensyukuri sampai saat ini dirinya tidak memiliki kendala mengenai bahan baku. “Kulit jagung biasa kita ambil dengan beberapa petani jagung, kebetulan di sini kan memang khasnye jagung. Kalau akar keladi biasa saya cari di sekitar kebun yang cukup banyak tumbuh,” terangnya
Hingga saat ini kerajinan bunga kulit jagung yang baru dirintisnya tersebut belum diperjualbelikan lantaran tidak mengetahui cara pasti memasarkannya. “Pernah ada yang mau beli, tapi saya tahan dulu karena masih sedikit dan kita maunya lebih disempurnakan lagi bentuknya,” pungkasnya.
Sementara itu, Suryadi (26), suami Rena, selalu mendukung upaya istrinya untuk mengembangkan usahanya tersebut. “Kita ingin usaha pemanfaatan kulit jagung ini dapat berkembang, sehingga mudah-mudahan menjadi tambahan ekonomi bagi warga nantinya,” harapnya.
Menurutnya saat ini kulit jagung yang cukup melimpah di Desa Rasau Jaya Umum. Karena dirinya menginginkan kulit jagung maupun akar keladi air dapat dimanfaatkan secara maksimal. “Saat ini kulit jagung mudah kita dapat, karena hanya untuk pakan sapi, jadi kita berupaya memanfaatkannya. Syukur-syukur kalau usaha ini berkembang, kulit jagung dan akar keladi bisa bernilai ekonomi tinggi dan menjadi tambahan pendapatan warga,” katanya.
Selain itu ia berharap untuk saat ini usaha tersebut akan dikembangkan terus dan berharap ada pihak-pihak yang dapat membantu mengarahkan terutama bagaimana cara memasarkannya. Saat ini kita sendiri bingung mengenai pemasaran yang tepat.
Ditambahkan Ketua Penggerak PKK Desa Rasau Jaya Umum Rosnawati, PKK beberapa bulan lalu membuat kegiatan pelatihan kepada warga mengenai pemanfaatan kulit jagung menjadi keterampilan rajutan bunga hias serat anyaman akar keladi.
“Pelatihan keterampilan kepada warga tersebut diharapkan dapat berkembang menjadi suatu usaha rumah tangga yang dapat berkembang dan bernilai ekonomi. Paling tidak mengisi waktu sela ibu-ibu. Insya Allah, mudah-mudahan tahun depan kita memulai dengan mengikuti pameran-pameran,” ujar Rosnawati. (fiq)
Sumber : http://www.equator-news.com/ekonomi/20130102/olah-kulit-jagung-jadi-bernilai-ekonomis
Learn more »
Desa Kubu terkenal dengan situs peninggalan Kerajaan Kubu. Berdasarkan sejarah yang bersumber dari berbagai bahan, Kerajaan Kubu didirikan oleh Syarif Idrus, seorang penyebar ajaran Islam dari Ar-Ridha Trim Hadralmaut.
Situs Sejarah peninggalan Kerajaan Kubu yang menjadi potensi objek wisata Budaya/Rohani di Kecamatan Kubu adalah:
1. Masjid Jami Khairussa’adah, Kompleks Makam Kerajaan Kubu
2. Makam Raja-raja Kubu
3. Keraton Adrussiyah Kubu
Learn more »
Kecamatan Sungai Kakap terbagi atas beberapa gugus pulau. Beberapa pulau berbatasan langsung dengan Laut Natuna. Kondisi alam demikian telah menjadikan Wilayah Kecamatan Kakap bagian pesisir seperti seperti Tanjung Saleh, Jeruju Besar, Sungai Itik, dan Sungai Kupah (Tanjung Intan) memiliki potensi wisata pantai. Namun keterbatasan infrastruktur serta aksesibilitas yang rendah menuju wilayah tersebut potensi tersebut belum bias diberdayakan secara maksimal.
Muara Sungai Kakap (Tanjung Saleh) dan sekitarnya adalah tempat favorit bagi para pemancing. Hampir setiap hari libur dan hari minggu di kawasan ini selalu dipenuhi oleh wisatawan yang hendak pemancing. Wisatawan ini muncul dari berbagai tempat. Kegiatan ini tentu saja memberikan nilai positif bagi penduduk sekitar. Para nelayan Sungai Kakap sudah terbiasa pada hari-hari tertentu beralih profesi dengan menyewakan perahunya kepada para pemancing. Harga sewa perahu yang dipatok nelayan ini berkisar antara Rp. 250.000 sampai 500.000,- tergantung besar kecilnya perahu dan jauh dekatnya rute yang ditempuh pemancing. Kegiatan memancing ikan di Muara Sungai Kakap ini tentu saja menjadi potensi Daya Tarik Wisata yang perlu dikembangkan.
Diwilayah Sungai Kakap bagian daratan terutama Desa Punggur Kecil, Punggur Besar, Kalimas dan Pal IX memiliki lahan yang subur serta berkembang berbagai budidaya tanaman buah-buahan seperti Langsat, Manggis dan Durian. Bahkan, produksi langsat di Kalimantan Barat lebih dari 75% nya adalah berasal dari wilayah tersebut. Ketika musim buah tiba, bukan saja penduduk lokal yang datang ke wilayah ini. Berbagai lapisan masyarakat maupun para pedagang berbondong-bondong datang untuk menikmati dan membeli buah-buhan tersebut.
Letak dan posisi Kecamatan Sungai Kakap yang berbatasan langsung dengan Laut Natuna serta jarak yang relatif dekat dengan Pusat Ibukota Provinsi (Kota Pontianak) telah memberikan keuntungan tersendiri bagi kota tersebut. Sebagai pusat transportasi sungai, keberadaan dermaga/pelabuhan di Sungai Kakap kerap dijadikan sarana untuk melayani berbagai angkutan laut/sungai dengan menghubungkan wilayah-wilayah sekitarnya termasuk objek-objek wisata yang tersebar di wilayah tersebut.
Selain daya tarik wisata yang dimiliki Kecamatan Sungai Kakap, pengembangan kegiatan kepariwisataan perlu ditunjang oleh tersedianya berbagai akomodasi wisata. Beberapa fasilitas sarana dan prasarana yang terdapat di Kecamatan Sungai Kakap yang diperkirakan dapat menunjang kegiatan kepariwisataan diantaranya adalah dijumpainya berbagai tipe rumah makan sekala kecil maupun besar, toko penjual hasil laut yang dapat digunakan sebagai souvenir wisata, lembaga perbankan (bank) serta penyewaan alat transportasi khususnya perahu nelayan.
Beberapa Restaurant yang berlokasi di Sungai Kakap kerap dijadikan tujuan oleh wisatawan dari luar Sungai Kakap, khususnya para wisatawan yang datang dari Kota Pontianak. Beberapa Restaurant seperti Restauran Pondok Hijau hanya buka pada hari-hari tertentu yaitu pada hari jum’at, sabtu dan minggu. Restaurant lainnya yang ada di Sungai Kakap adalah Restauran Pondok Wisata Seafood dan Restaurant Teratai Indah yang memiliki panorama menghadap laut.
Learn more »